BANDARLAMPUNG,(Centralberita.id) – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, Dr. Puji Raharjo, S.Ag., S.S., M.Hum mengingatkan masyarakat untuk tidak terprovokasi dan gampang terpancing dalam menyikapi permasalahan dan dinamika yang terjadi di media sosial khususnya terkait ujaran kebencian yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab.
Semua informasi yang beredar harus disikapi dengan bijak dengan benar-benar memahami kebenaran informasi yang beredar. Masyarakat harus berpikir rasional dengan fenomena banjirnya informasi melalui tabayun dan mengecek validitas informasi yang diterima.
Sebagi contoh saat ini terjadi konflik masyarakat di wilayah Bitung Sulawesi Utara berupa insiden bentrok massa aksi bela Palestina dengan ormas setempat yang terjadi pada Sabtu (25/11/2023). Pada kejadian tersebut sampai yang harus kehilangan nyawa dan beberapa orang menderita luka-luka.
Mengiringi kejadian tersebut, banyak informasi berupa video, gambar, dan sejenisnya beredar di media sosial dengan nada provokatif, ujaran kebencian yang jika tidak dihadapi dengan bijak bisa menimbulkan konflik-konflik baru.
“Kami sangat prihatin dengan apa yang terjadi, insiden yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara,” ungkapnya.
Puji Raharjo memahami, konflik Israel-Palestina berdampak emosional bagi masyarakat di Indonesia. Terlebih banyak pihak yang menarasikan konflik Palestina dan Israel dihubungkan dengan sentimen-sentimen keagamaan dari berbagai kelompok yang berbeda.
Namun semua itu harus disikapi dengan kepala dingin dengan tidak mudah tersulut narasi-narasi khususnya di media sosial. Pasalnya, siapa saja saat ini bisa dengan mudah memproduksi narasi-narasi yang bernada negatif.
Masih kata Puji Raharjo, selain menjaga kondusivitas atas dinamika yang terjadi akibat peperangan di Palestina, NU Lampung juga mengajak masyarakat khususnya warga NU untuk bijak dalam bermedsos terkait pesta demokrasi Pemilihan Umum 2024. Ia berharap tidak ada lagi polarisasi di tengah masyarakat dalam Pilpres dan Pemilu 2024 ini.
“Mari bijak dalam bermedia sosial untuk mewujudkan situasi dan kondisi lingkungan yang damai. Terlebih jelang Pemilu 2024 yang perlu dikuatkan lagi kondusivitas sehingga mampu melalui Pemilu dengan sukses dan damai,” ajaknya di Bandarlampung, Senin (27/11/2023).
Pada kesempatan tersebut, NU Lampung juga mengingatkan kepada semua pihak untuk benar-benar mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh penyelenggara Pemilu seperti tidak menggunakan tempat ibadah untuk kampanye.
“Kegiatan keagamaan di masjid juga jangan dijadikan ajang kampanye seperti saat khutbah Jumat dan pengajian di masjid,” katanya.
Kegiatan di tempat ibadah harapnya harus benar-benar bisa mengajak umat untuk merawat keimanan, kebersamaan, dan kebangsaan.
Para khatib pintanya, harus menarasikan agama sebagai sesuatu yang ramah dan rahmatan lil alamin, memberikan harapan bukan ancaman, serta menyampaikan kabar baik, bukan untuk menakut-nakuti. (*/)