LAMPUNG (centralberita.id) – Pemerintah Provinsi Lampung menggelar Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 Tahun 2024 dengan tema ‘Bangkit Untuk Indonesia Emas’ di Lapangan Korpri Komplek Kantor Gubernur, Senin (20/05/2024).
Komandan Korem 043/Garuda Hitam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah bertindak sebagai Inspektur upacara dan membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Budi Arie Setiadi, mengatakan bahwa organisasi Boedi Oetomo merupakan simbol dari Hari Kebangkitan Nasional.
“Lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Banyak orang menaruh harapan pada organisasi ini dan menganggapnya sebagai motor penggerak gerakan kemerdekaan di tanah Hindia Belanda,” ucapnya.
Lebih lanjut, Menkominfo menyampaikan bahwa organisasi Boedi Oetomo menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal, seperti pentingnya pendidikan barat bagi rakyat Hindia Belanda serta penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priayi atau bukan.
Selain Boedi Oetomo, ada Kartini yang yang mengawali lahirnya gagasan kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, persaudaraan dan kemajuan,
melalui tulisan-tulisannya yang tersiar ke penjuru dunia.
“Ia sadar betul bahwa dalam zaman baru yang modern, peralatan paling mumpuni adalah pendidikan. Pendidikan adalah wahana untuk membebaskan manusia, sekaligus membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan. Bagi Kartini, pendidikan merupakan jalan yang dapat menguak horizon dan peradaban baru bagi kaum Bumiputera,” lanjutnya.
Menurut Menkominfo, Embrio Indonesia lahir dari kemajuan modern dan pencerahan, dari kaum muda berpendidikan yang tidak kehilangan identitas ke-Indonesiaannya.
“Embrio Indonesia lahir dari keragaman pikiran para ‘kaum muda’ sebagai ‘embrio bangsa’. Di tangan kaum muda terdidik inilah cita-cita kemerdekaan dan kebebasan dirumuskan dan diperjuangkan,” lanjutnya.
Menkominfo juga menyatakan bahwa alam kemerdekaan hanya bisa dicapai jika manusia setara dan bebas.
“Manusia yang bebas dan setara hanya dimungkinkan jika manusia tersebut terpelajar dan berpendidikan. Dari merekalah semangat kebangkitan nasional lahir. Kebangkitan nasional adalah penanda lahirnya zaman baru. Pencetus cara berpikir baru. Semangat kebangkitan nasional merumuskan kemerdekaan sebagai wahana memperjuangkan kedaulatan dan kemuliaan manusia,” tegasnya.
Menkominfo juga menekankan apa yang digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa, kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai ‘jembatan emas. Kemerdekaan dibayangkan Bung Karno sebagai sebuah ‘jembatan emas’ yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan
batin di atas tanah sendiri.
“Bung Karno juga menekankan bahwa di ujung ‘jembatan emas’ akan selalu ada kemungkinan yang dapat membawa Indonesia menuju kebaikan ataupun sebaliknya, yang dalam bahasa Bung Karno ‘bahagia bersama atau menangis bersama’. Di sinilah Bung Karno mengingatkan kita pentingnya “momen” agar kita mengambil keputusan yang tepat dan cermat untuk membawa kita pada jalan yang mengarah kepada kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Menkominfo melanjutkan bahwa saat ini Indonesia berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini Indonesia menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru.
“Banyak kesulitan yang berhasil disolusikan oleh teknologi. Adagium di zaman ini jelas, dia yang menguasai teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban. Di titik ini, gambarannya makin jelas, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong ‘Indonesia Emas’,” lanjut Menkominfo.
Bonus demografi menunjukkan bagaimana 60% penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru, bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi.
Dengan bonus demografi tersebut, Menkominfo menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo menekankan bahwa Indonesia memiliki peluang untuk menjadi negara maju.
“Bonus demografi yang dimiliki Indonesia haruslah dikelola dengan kebijaksanaan. Salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya adalah adopsi teknologi digital. Tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79.5% dari total populasi. Ini diperkuat dengan potensi ekonomi digital ASEAN yang diperkirakan meroket hingga 1 triliun USD pada Tahun 2030,” lanjut Menkominfo.
Dalam aspek bisnis, sosial, dan ekonomi, Menkominfo juga menyampaikan bahwa transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis.
Sementara itu, dalam aspek sosial dan lingkungan, transformasi digital mampu
meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
“Potensi-potensi ini tentu mendukung percepatan transformasi digital, sekaligus membuka peluang bagi Indonesia untuk keluar dari middle-income trap. Perekonomian Indonesia harus tumbuh di
kisaran 6 hingga 7% untuk dapat mencapai target negara berpendapatan tinggi atau negara maju pada tahun 2045,” lanjutnya.
Dengan pencanangan percepatan transformasi digital nasional oleh Presiden Joko Widodo yang dipacu beberapa tahun terakhir ini, Menkominfo juga menyampaikan bahwa tantangan demi tantangan yang dihadapi Indonesia dapat dihadapi bersama.
“Kerja bersama dari seluruh komponen bangsa telah menggerakkan roda transformasi dengan pasti. Hasil demi hasil bisa mulai dinikmati, mulai dari kalangan perkotaan sampai dengan pedesaan, di seluruh penjuru tanah air. Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa
depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan,” tegasnya.
Diakhir Menkominfo menegaskan bahwa momen saat ini haruslah dimanfaatkan dengan baik untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
“Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju ‘Indonesia Emas 2045’.
Mari kita rayakan kebangkitan nasional kedua menuju Indonesia Emas,” pungkasnya.
Upacara yang berlangsung hidmat tersebut diikuti oleh perwakilan OPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, Unsur TNI-Polri, Pol PP, perwakilan pelajar, dan Paduan Suara dari SMA Xaverius Bandar Lampung. Kegiatan ini juga disiarkan langsung pada kanal YouTube Pemerintah Provinsi Lampung dan TVRI Lampung.(*/)